Minggu, 10 Februari 2013

Seni Sastra

Seni Sastra adalah

Kali ini saya ingin berbagi pengetahuan tentang apasih seni sastra, rangkuman ini saya tujukan sebenarnya untuk diri saya sendiri dan semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian

SENI SASTRA

Sastra tulis adalah produk masyarakat tulis, yang lahir setelah masyarkat itu mengenal tulisan, kemudian teknologi percetakan.Di samping sebagai sastra lisan, Sastra Betawi juga mengenal sastra tulisan yang dihasilkan oleh sejumlah penulis sejak abad ke-19 sampai hari. Di masa lalu kita mengenal para pengarang hikayat dari Pecenongan, Jakartata Pusat, yang bernama Sapirin bin Usman al-Fadil dan Muhammad Bakir yang aktif menulis naskah hikayat pada paruh kedua abad ke-19. Sementara Ahmad Beramka, putra Sapirin, baru menulis naskah di awal abad ke-20. Naskah karangan Sapirin bin Usman al-Fadil antara lain Hikayat Nahkoda Asyik dan salah satu karangan Muhammad Bakir yang terkenal adalah Hikayat Merpati Mas.

Sementara pengarang Betawi yang menulis cerita dalam sastra cetak di sekitar masa kemerdekaan adalah M. Balfas, kemudian ada S.M. Ardan dan Firman Muntaco. Mereka menulis cerita tentang masyarakat Betawi dan kehidupan sehari-hari dalam dua bahasa sekaligus, bahasa Indonesia dan Bahasa Betawi. Balfas menerbitkan kumpulan cerita Lingkaran-lingkaran Retak (1952), S.M. Ardan mengumpulkan ceritanya dalam Terang Bulan Terang di Kali (1955) dan novelet Nyai Dasima (1965), yang kemudian diterbitkan ulang oleh penerbit Masup Jakarta (2007), dan Firman Muntaco menerbitkan dua seri Gambang Jakarta. Di samping itu ada juga penulis yang bukan orang Betawi tetapi menulis cerita dengan dialek Betawi seperti Aman Datuk Madjoindo dengan cerita Si Dul Anak Betawi (1936).

Mereka menulis karya sastra yang bisa digolongan ke dalam khazanah sastra Indonesia modern dan bukan tidak mungkin mengambil inspirasi dari sastra lisan yang masih berkembang dan pernah mereka nikmati. Berikut ini adalah jenis-jenis sastra lisan Betawi yang dikenal:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar